Rabu, 22 Desember 2010

[REVIEW] TRON: Legacy

sori nih teman-teman, gue baru bisa nulis lagi karena kemarin-kemarin ada masalah internal di modem. intinya internet gue lemot ditambah gue juga males nulis jadi yaaa sori seminggu ini postpone.

anyway, gue mulai nulis lagi nih, dengan membawakan review tentang TRON: Legacy yang baru saja rilis jumat kemarin. oke, here goes!

Sam Flynn (Garret Hedlund), yang tidak lain adalah anak dari Kevin Flynn (dari film TRON pertama) terus dihantui oleh hilangnya Kevin secara misterius 20 tahun yang lalu (delapan tahun setelah film TRON). suatu hari Sam didatangi oleh Alan Bradley, yang saat ini merupakan COO dari ENCOM, yang mengirimnya dalam investigasi pesan pager dari sinyal aneh di dalam mesin arcade milik Kevin yang telah ditinggalkan. sinyal aneh itu, menurut mereka adalah petunjuk yang akan menuntun mereka kepada Kevin.


namun dirinya masuk ke dalam dunia digital, The Grid. bersama Quarra (pejuang digital ) dan ayahnya Kevin, bertiga mereka berjuang untuk dapat keluar dari dunia digital menuju rumah menggunakan senjata, peralatan dan kendaraan yang lebih canggih dari sebelumnya. namun mereka harus berhadapan dengan CLU2, yang merupakan versi update dari program Kevin yang pertama, CLU, yang akan menghalangi mereka dengan cara apapun, untuk keluar dari sana.

secara cerita boleh dibilang Disney juaranya. gue suka banget sama adegan light race yang inti permainannya sama seperti permainan di arcade game (membuat lawan menabrak garis yang kita buat ketika mengemudi) dan secara overall film ini sangat keren.

belum lagi sound yang dihasilkan. keren banget. sejalan dengan visualisasi dari efek visual ala CGI. supercool. diperkaya dengan soundtrack dari Daft Punk semakin membuat film sci-fi ini semakin menegangkan.

hanya dua masalah yang ditimbulkan di film ini. pertama, ending scene. menurut gue mereka ingin menyampaikan ending yang tidak mudah ditebak dan jauh dari perkiraan (twisted endings) tetapi pada kenyataannya, pesan yang mereka sampaikan salah alamat. bukan twisted ending yang kita nikmati, malah yang terjadi adalah ending yang membosankan. sumpah deh. enggak jelas banget endingnya. (maaf kalo spoiler. semoga enggak ya)

kedua adalah intensitas penggunaan 3D yang sangat payah. sepertinya Disney terlalu bersombong-sombong soal kemampuan mereka memformat film ke dalam 3D. berapa kali gue dibuat takjub sebelum film mulai: istana kastil Disney dibuat menjadi dunia Grid dengan 3D yang baik. keren. tetapi di filmnya, benar-benar kacau. sedikit sekali 3D yang ada. bahkan ketika adegan lempar disc tempur, 3D nya hanya terasa sedikit. payah!

sumpah kalo kalian ingin nonton, tonton yang 2D aja deh. ceritanya sama aja, lebih murah dan kalian tidak akan menyesal. tetapi bagusnya format 3D sudah memakai subtitle walau masih jelek. tidak seperti di film Resident Evil Afterlife yang subtitlenya juga nyembul-nyembul. keren deh.

rating yang bisa gue berikan adalah (7.9/10) dan cukup keren. masih direkomendasikan kok untuk yang penasaran :)

oh iya, segenap kru MasMasMovie mengucapkan selamat Hari Ibu untuk para Ibu, Calon Ibu dan yang bercita-cita jadi Ibu. we love you mom!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar