Selasa, 07 Desember 2010

[REVIEW] Tangled

Catatan: review ini datang dari seorang temen gue @aziafirda yang baru saja nonton. reviewnya bagus, jadi baca aja ya hehehe

Ada yang udah pernah denger dongeng judulnya Rapunzel? Atau justru malahbelom pernah denger dongeng ini sebelumnya? Well, kalau belum pernah denger dongeng tentang seorang putri yang punya rambut super panjang dan disekap di dalam sebuah menara tersebut, maka tenang aja. Walt Disney Animation Studios, produsen film – film kartun berkualitas, baik dari segi cerita maupun animasi, berbaik hati untuk membuat film berdasarkan kisah dongeng yang berasal dari Jerman ini, walaupun ada sedikit modifikasi. Filmnya berjudul Tangled, atau di beberapa negara judulnya berubah jadi Rapunzel.

Film Tangled alias Rapunzel ini dimulai kayak layaknya cerita – cerita dongeng pada umumnya. Alkisah, ada sebuah kerajaan yang rukun, harmonis, makmur, dan para rakyatnya sangat mencintai raja serta ratunya karena sang raja dan ratu memerintah dengan bijak dan sangat mencintai rakyatnya. Suatu ketika, sang ratu mengandung dan tiba saatnya untuk melahirkan sang buah hati. Namun, beliau sakit keras dan membutuhkan sebuah obat ajaib yang berasal dari tanaman misterius yang mampu menyembuhkan setiap penyakit. Tanaman tersebut berasal dari sebuah benda luar angkasa yang jatuh ke bumi dan menyentuh tanah, sehingga tumbuhlah benda luar angkasa tersebut menjadi sebuah tanaman berbentuk bunga bercahaya yang indah banget. Seorang nenek licik bernama Gothel (Murphy) sebenarnya nemuin tanaman itu terlebih dahulu ketimbang orang lain dan menyembunyikan tanaman obat ajaib tersebut. Tapi gara-gara kecerobohannya, tanaman obat tersebut ditemuin sama orang-orang yang mencari obat ajaib guna menyembuhkan putri raja mereka. Akhirnya, si ratu pun sembuh dan beliau pun melahirkan seorang anak perempuan yang sangat cantik, diberi nama Rapunzel. Rapunzel punya kekuatan gaib akibat efek ibunya yang meminum tanaman penyembuh ajaib tersebut. Gothel yang tahu hal itu akhirnya menculik Rapunzel. Tapi, ada masalah dengan kekuatan Rapunzel. Kekuatannya terletak pada rambutnya yang indah, tapi kalau rambut tersebut dipotong, maka kekuatannya akan hilang dan rambut Rapunzel pun akan berubah menjadi rambut biasa berwarna coklat (brunette). Demi mengamankan harta berharganya tersebut, Gothel yang menculik Rapunzel sejak masih bayi itupun menyekap Rapunzel di menara tua yang tinggi banget dan juga tersembunyi serta jauh dari istana kerajaan.

Setelah bertahun-tahun, Rapunzel (diisi suaranya oleh Mandy Moore) tumbuh jadi seorang gadis cantik dengan rambut yang sangat panjang serta memiliki warna emas yang indah. Gothel (yang sekarang disebut sebagai Mother Gothel oleh Rapunzel karena menganggap Gothel sebagai ibu kandungnya) merawat Rapunzel dan setiap hari, Rapunzel harus bernyanyi agar rambutnya berkilau dan kekuatan gaibnya muncul sehingga membuat Gothel jadi awet muda. Raja & ratu yang kehilangan Rapunzel secara rutin setiap hari ulang tahun Rapunzel selalu menerbangkan ribuan lentera ke langit. Rapunzel tahu hal tersebut dan bahagia setiap kali ngeliat ribuan lampion tersebut terbang ke langit. Rapunzel berkhayal suatu saat di hari ulang tahunnya dapat melihat festival lentera tersebut secara lebih dekat dan selalu minta ijin Mother Gothel agar memperbolehkannya keluar dari menara tua tersebut dan melihat festival lentera tersebut dari dekat. Tapi pastilah Mother Gothel melarang.

Hingga suatu ketika, seorang pencuri bernama Flynn Rider (Levi) memilih sebuah menara tua sebagai tempat persembunyian sementaranya, setelah dia mencuri di sebuah tempat. Tapi Flynn ga tau kalau menara itu ditempati oleh Rapunzel dan Mother Gothel. Rapunzel pun akhirnya membuat kesepakatan dengan Flynn, supaya Flynn mengantarkan dirinya ke daerah kerajaan supaya bisa melihat festival lentera tersebut secara lebih dekat dan Rapunzel akan memberikan barang curian milik Flynn. Namun, Mother Gothel tahu hal itu dan berusaha mencegah Rapunzel. Gothel bahkan kerja sama dengan 2 penjahat yang dikhianati oleh Flynn, tujuannya menghentikan Rapunzel ke kerajaan. Rapunzel dan Flynn pun ga pergi sendirian ke kerajaan.

Dibantu dengan seekor kuda jantan kerajaan yang konyol bernama Maximus, serta seekor kadal kocak peliharaan Rapunzel namanya Pascal. Maka dimulai deh, petualangan mereka untuk mewujudkan impian Rapunzel. Perlahan–lahan, tabiat Flynn pun berubah, dan benih – benih cinta tumbuh diantara Flynn dan Rapunzel.

Satu kata untuk menggambarkan film ini menurut gue: KEREN. Ya. Film ini bener-bener indah (dongeng banget gitu) dan memperhatikan detail warna, animasi, desain, serta pencahayaan banget. Point utama film ini terletak pada keempat hal tersebut. Dari segi pewarnaan, warna-warna yang ada di film ini keliatan hidup banget dan juga indah. Lukisan cat minyak yang sering dikerjakan Rapunzel untuk mengisi waktu luang di menaranya, pewarnaan lingkungan alam sekitar seperti hutan, danau, sampe kota kerajaan terasa hidup. Yang paling mencolok dalam film ini adalah warna emas dari rambut Rapunzel yang keliatan indah, apalagi pas rambutnya berkilau ketika kekuatan gaib rambut Rapunzel muncul. Warnanya sangat terang, tapi tingkat keterangannya masih termasuk normal. Rambut panjangnya juga keliatan real dan natural dalam hal gerakannya. Misalnya ketika rambutnya kena angin, basah terkena air, hingga ketika adegan dalam air pun terlihat smooth gerakan rambutnya. Sebenernya, kehebatan gerak alamiah dari animasi rambut atau bulu dari studio Disney udah pernah diperagakan pas di film Monster’s Inc. Tapi kali ini Disney kembali kerja keras untuk menyempurnakan animasi tersebut, sehingga akhirnya kerja keras tim animasi film ini terlihat sangat bagus dan juga maksimal. Untuk desain animasi, animasi untuk masing-masing tokoh rasanya pada ganteng-ganteng & cantik-cantik. Dari segi pencahayaan, film ini terasa punya pencahayaan yang pas dan ga menyakitkan untuk mata anak-anak. Baik dalam adegan gelap maupun ketika adegan terang. Pastinya, karena pencahayaan itu, film ini jadi terasa hidup 3D nya di mata penontonnya.

Dari segi cerita, film ini seru untuk diikuti sehingga ga membosankan bagi para penonton. Kali ini Disney kembali dengan gaya penggarapan film animasi klasiknya, yaitu dengan menampilkan adegan-adegan musikal di beberapa adegan. Bagi para pecinta film kartun klasik produksi Disney, maka Rapunzel adalah pilihan yg pas banget. Secaraa yaaa.... emang akhir-akhir ini jarang banget sebuah studio memproduksi film animasi musikal kayak yang dibuat Disney. Disini jugalah keahlian Disney untuk mengolah sebuah film animasi musikal yang bagus dan juga ga membosankan bagi para penontonnya. Disney menggarap film berbudget US$ 60 juta ini dengan menggunakan cerita dongeng yang menarik, kemudian membuat ulang dengan memodifikasi sedikit filmnya agar mengalir lancar dengan berbagai adegan petualangan yang seru dan dipenuhi sama lagu-lagu yang enak didengar bagi semua usia. Dan tentunya, pesan cerita yang berbobot dalam setiap filmnya. Selain itu, ending film ini juga terasa bijaksana dengan menggabungkan ending-ending cerita yang emang ada di dongeng Rapunzel (karena ada berbagai versi ending untuk dongeng Rapunzel ini) dan meramunya dengan pas, sehingga penonton pun bisa menyaksikan sebuah ending dongeng Rapunzel tersebut secara satu paket dan memberikan kepuasan tersendiri bagi para penontonnya.

Pengisi suara di film ini bener-bener jempolan deh, dan pas banget sama karakter yang mereka isi suaranya. Mandy Moore sebagai pengisi suara Rapunzel, pas banget dan mampu untuk menghidupkan karakternya. Statusnya sebagai seorang penyanyi dalam kehidupan nyata bener-bener pas di film ini. Suaranya enak untuk didengar (so pasti dong). Sedangkan Donna Murphy, pengisi suara Mother Gothel yang kejam juga berhasil menghidupkan karakter nenek licik berwajah muda. Suaranya yang dalem dan juga keibuan tapi punya kesan yang tegas dan kejam, kayanya ‘agak’ horror di film ini. Pengisi suara Flynn, yaitu Zachary Levi, walaupun Cuma sedikit menyanyi dalam satu scene aja, tapi cukup berhasil untuk menghidupkan karakter Flynn Rider yang tampan dan juga tegap.

Beberapa pengisi suara lainnya, walaupun kelihatannya ga terlalu penting, tapi mereka juga berhasil menghidupkan karakter mereka yang emang terbilang minor dalam film ini. Mereka juga ga ketinggalan buat unjuk kebolehan bernyanyi dengan baik di film ini, sehingga film animasi musikal yang satu ini terasa hidup dan ramai dengan musik-musik yang enak untuk didengar.

Overall, menurut gue film Rapunzel udah cukup melebihi ekspektasi para penontonnya. Film ini terasa lengkap dan kayaknya layak buat jadi salah satu film animasi terbaik tahun ini. Detail warna, animasi, desain, pencahayaan yang indah, kuat, dan juga solid, musik yang mengalun lembut dan juga catchy untuk segala usia, pengisi suaranya yang pas, cerita yang menarik dan juga penuh makna, serta memiliki ending yang memuaskan, dan juga kualitas 3D yang memukau adalah point plus film ini. Hanya sedikit kekurangan di bagian interaksi 3D filmnya aja dengan penonton. (FYI, sebenernya gue belom nonton yang versi 3Dnya sih. Tapi kata temen gue sih begitu).

Harus diakui, Disney emang rajanya menggarap film-film animasi musikal klasik yang berkualitas. So, bagi yang ngefans berat sama film-film animasi tradisional Disney, atau fans berat dongeng Rapunzel, atau fans berat film-film musikal, ga ada salahnya nonton Rapunzel. Akhir kata, selamat menonton :)

Rating: (7.5/10)

1 komentar: